Kamis, 12 Desember 2019

#13



Disisi lain Anna yang menunggu urusan Sehun selesai ia berada di Taman gedung dan entah bagaimana bahkan ia sudah akrab dengan seorang pria paruh baya yang duduk di kursi Roda        
Disisi lain Anna yang menunggu urusan Sehun selesai ia berada di Taman gedung dan entah bagaimana bahkan ia sudah akrab dengan seorang pria paruh baya yang duduk di kursi Roda
"Kau sangat manis dan polos sekali nak," Ucap pria paruh baya yang dikenal dengan nama Sang Min.
"Kakek,apa aku harus mengantarkan kakek pulang? Kau tidak memberi tau ku bahwa kau disini bersama siapa..." Anna menopang dagu nya bingung
"Tak apa, Kakek sebentar lagi pergi"
"Kemana kek? Beritahu aku, jika kau tak mengizinkan ku mengantarkan mu maka biarkan aku memesan taxi untuk mu,"
"Baik sekali anak cantik ini,tapi terimakasih. Aku tidak bisa menerimanya karna aku datang bersama seseorang."
"Kakek,apa lain kali aku boleh menghubungimu? Aku disini tidak punya siapa-siapa selain Minseok Oppa dan....Sehun?" Ucapnya sedih
"Sehun? Ooh Sehun?"
"Ya,dia pemilik gedung ini. Kakek tau?"
"Tentu saja tau, dia pria muda yang sukses dan juga terkenal...hebat sekali kau bisa dekat dengannya. Apa hubungan mu dengan Sehun,nak?"
"Itu tidak akan bertahan lama kek,aku akan segera pergi dari hidup Sehun...aku tidak bisa menganggunya karna dia sudah memiliki pasangan hidup nya dan kedua orang tua nya pun membenci ku. Gara gara kehamilan ini aku dikatakan jalang," Anna semakin sedih dan menahan air matanya untuk tidak keluar.
"Jadi Ayahnya adalah Sehun? Kau pun tau bahwa kehamilan ini terjadi bukan karna sexs bebas dan kau bukan jalang nak," Kakek Sang Min memberi semangat.
"Ahh aku lupa! Kakek kan mengenal Sehun,seharusnya aku tidak mengatakannya pada kakek. Kumohon kek rahasia kan ini,jika bocor maka aku tidak akan menemui kakek!"
Sang Min terkekeh "Baiklah Nak, lagi pula Sehun tidak mengenal kakek.."
"Anna!!" Suara berat berteriak dari arah belakang dan ternyata itu Sehun.
"Sehun! Kemarilah,aku akan mengenalkan mu pada Ka--"
"Kakek?! Kenapa tiba tiba menghilang?," Anna menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Sayang,ada apa? Kau berbincang dengan siapa?" Sehun merangkul Anna penuh kasih sayang.
"Tadi aku berbicara banyak dengan seorang kakek disini,aku ingin mengenalkannya padamu. Tapi...kakek itu tiba tiba hilang?"
"Sudahlah Sayang,kau harus istrirahat penuh ya? Terlalu banyak aktivitas untuk mu hari ini,"
"Tapi Sehun,bagaimana hubungan mu dengan orang tua mu? Apa itu--"
"Ssssttf,sudahlah Anna itu biasa saja! Yang terpenting kau harus dan selalu berada di sampingku ya?" Ucap Sehun sambil menggandeng lengan Anna dan berjalan menuju Penthouse.
Anna tersenyum " Apa Sehun sangat sangat mencintaiku?"
Sehun menatap Anna "Bahkan kau tidak akan bisa membayangkannya,Anna"
"Sehun...bagaimana jika aku pergi?"
"Apa kau mengatakannya dengan serius?"-Sehun
Anna terkekeh canggung "Tentu saja tidak,"
"Jika kau pergi dariku,maka aku akan menggila Anna...sangat gila,"
"Jangan terlalu mencintaiku,Sehun. Aku tidak ingin Sehun merasa sedih dan menggila karna ku...ingatlah Sehun,kau memiliki Mona."
Sehun terdiam membisu bahkan ia melepaskan genggaman lengannya, ekspresi wajah nya menjadi sangat datar dan pucat menyeramkan seperti Vampire.
"Sehun....?"
"Apa Sehun marah padaku?"
"Sehun,aku tidak bermaksud..."
Ting!
Lift berdenting dan menghubungkan dengan lantai paling atas.
>>>>
Anna terbangun dari tidur siangnya, sudah satu hari penuh Sehun mendiami nya.
"Sehun..?" Anna duduk disamping Sehun yang sedang asik menonton tv.
"Kau masih marah padaku ya? Aku benar benar minta maaf."
"Tidak kasihan padaku dan jagoan mu ini ya? Anakmu juga ikut bersedih jika ayahnya marah,"
"Aku tidak marah pada jagoanku,hanya padamu!" Ketusnya
"Baiklah,aku harus apa agar kau tidak marah?" Anna bangkit dari kursi dan menghalangi pandangan Sehun.
"Apa aku harus telanjang dihadapanmu agar kau tidak marah?" Anna sudah memeragakan seperti akan membuka baju
Sehun meneguk saliva nya kasar "Tidak,minggirlah Anna!"
"Sehun,ayolahhhh!!maafkan aku," Anna memeluk Sehun paksa walaupun Sehun tidak memeluknya balik.
"Kalau begitu,mau bercinta dengan ku?" Bisik Anna pelan

Sehun dan Anna baru saja menyelesaikan kegiatan yang seharusnya        
Sehun dan Anna baru saja menyelesaikan kegiatan yang seharusnya.....ah sudahlah,Sehun tidak akan menolak jika mengenai bercinta dengan Anna, apalagi Anna yang menggoda nya.
"Sehun?" Anna mendongkakkan wajah nya dari pelukan Sehun dan menatapnya hangat.
"Ya"
"Aku serius Sehun,aku tidak bercanda,"
"Apa?"
"Jangan terlalu mencintaiku Sehun,kumohon."
Sehun terdiam dan menatap Anna dalam waktu yang lama.
"Kenapa?" Tanya Sehun sedikit menekan dan mengalihkan pandangannya lurus kedepan.
"Aku tidak ingin Sehun sakit hati karnaku,jika suatu saat aku pergi. Aku hanya ingin Sehun seperti dulu sebelum mengenalku,aku tidak ingin Sehun merasa kehilanganku. Kumohon mengertilah,semua ini untuk mu.."
Sehun tertawa remeh "Jadi kau sudah berencana meninggalkan ku?"
Anna menggeleng dengan cepat sambil menyentuh wajah Sehun agar menatap matanya. "Sehun,bagaimana pun aku harus pergi walaupun aku tidak mau Sehun,tempatku bukan disini."
"Percayalah padaku Anna,aku sudah berjanji pada diriku dan Tuhan bahwa kau akan segera menjadi milikku seutuhnya bagaimana pun caranya,dengar itu!"
"Tidak,aku tidak bisa Sehun,"
"Bukan kah aku sendiri yang memutuskan kepada siapa aku harus mencintai?maka semua itu terserah padaku Anna,kau tidak berhak melarangku sekalipun kau wanita yang kucintai,"
"Sehun..."
"Hentikan Anna!"Sehun beranjak dari ranjang dan segera menggenakan pakaian.
"KARNA ITU MENJADI BEBAN UNTUKKU SEHUN!" Sentak Anna frustasi membuat Sehun mematung di depan cermin besar.
Suasana menjadi hening,Sehun menatap langit-langit agar tetesan air mata tidak mengalir.
"Aku akan menghadiri undangan pesta,jangan kemana-mana Anna," ucap nya lagi kemudian pergi begitu saja.
>>>
Sehun menghadiri pesta anniversary yang di adakan rekannya bernama Kim Jogin. Sehun tidak datang sendiri,ia bersama Mona yang menggenakan dress pink serta Sehun yang menggunakan tuxedo hitam.

 Sehun tidak datang sendiri,ia bersama Mona yang menggenakan dress pink serta Sehun yang menggunakan tuxedo hitam        

"Ini dia pasangan dewa-dewi kita akhirnya datang!" Sambut Jogin        
"Ini dia pasangan dewa-dewi kita akhirnya datang!" Sambut Jogin.
"Selamat atas hari jadi perusahaan mu,Jogin" Sehun dan Mona memberi selamat.
"Tentu saja! Terimakasih sudah datang,"
Sehun mengangguk tersenyum tipis "Dimana istrimu?"
"Biasa,dia sedang merajuk! Ahh,kalau begitu silahkan menikmati pesta ya. Aku harus menyambut tamu yang lain,"
Setelah Jogin pamit,dan sisalah mereka berdua yang terus menerus canggung.
"Sehun,kau jarang pulang," ucap Mona canggung.
Sehun hanya diam dan menunduk.
"Apa pekerjaan mu begitu sibuk hingga kau terus menerus lembur?" Mona tersenyum kikuk.
Sehun sedikit aneh dengan pertanyaan Mona,biasanya Mona tidak pernah memperhatikannya sama sekali...tapi kali ini?
"Kau sangat cantik dan manis dengan dress ini," Sehun menatap Mona lekat.
"Aku sudah menyukaimu Sehun..." Ucap Mona begitu saja dan kemudian tersadar dari lamunnanya.
"Apa aku harus meminta izin untuk menyukaimu pada suamiku sendiri?,"
Sehun terdiam.
"Kita menikah karna urusan finansial Mona,kita tidak mengenal satu sama lain."
"Apa artinya itu aku tidak boleh menyukai suamiku sendiri?,"
"Bukan begitu Mona,aku hanya--"
"Kita sudah berkomitmen,kita sudah berjanji akan saling mencintai Sehun. Kini aku menepati janjiku..."
"Anna---err maksud ku Mona.."
"Anna?" Mona tersnyum pait
"Benar,semenjak kehadiran wanita itu aku menyadari bahwa aku takut kehilangan mu Sehun,aku sangat takut." lanjut Mona.
"Mona,sepertinya kita harus pulang..."

"        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar