Kamis, 12 Desember 2019

#13



Disisi lain Anna yang menunggu urusan Sehun selesai ia berada di Taman gedung dan entah bagaimana bahkan ia sudah akrab dengan seorang pria paruh baya yang duduk di kursi Roda        
Disisi lain Anna yang menunggu urusan Sehun selesai ia berada di Taman gedung dan entah bagaimana bahkan ia sudah akrab dengan seorang pria paruh baya yang duduk di kursi Roda
"Kau sangat manis dan polos sekali nak," Ucap pria paruh baya yang dikenal dengan nama Sang Min.
"Kakek,apa aku harus mengantarkan kakek pulang? Kau tidak memberi tau ku bahwa kau disini bersama siapa..." Anna menopang dagu nya bingung
"Tak apa, Kakek sebentar lagi pergi"
"Kemana kek? Beritahu aku, jika kau tak mengizinkan ku mengantarkan mu maka biarkan aku memesan taxi untuk mu,"
"Baik sekali anak cantik ini,tapi terimakasih. Aku tidak bisa menerimanya karna aku datang bersama seseorang."
"Kakek,apa lain kali aku boleh menghubungimu? Aku disini tidak punya siapa-siapa selain Minseok Oppa dan....Sehun?" Ucapnya sedih
"Sehun? Ooh Sehun?"
"Ya,dia pemilik gedung ini. Kakek tau?"
"Tentu saja tau, dia pria muda yang sukses dan juga terkenal...hebat sekali kau bisa dekat dengannya. Apa hubungan mu dengan Sehun,nak?"
"Itu tidak akan bertahan lama kek,aku akan segera pergi dari hidup Sehun...aku tidak bisa menganggunya karna dia sudah memiliki pasangan hidup nya dan kedua orang tua nya pun membenci ku. Gara gara kehamilan ini aku dikatakan jalang," Anna semakin sedih dan menahan air matanya untuk tidak keluar.
"Jadi Ayahnya adalah Sehun? Kau pun tau bahwa kehamilan ini terjadi bukan karna sexs bebas dan kau bukan jalang nak," Kakek Sang Min memberi semangat.
"Ahh aku lupa! Kakek kan mengenal Sehun,seharusnya aku tidak mengatakannya pada kakek. Kumohon kek rahasia kan ini,jika bocor maka aku tidak akan menemui kakek!"
Sang Min terkekeh "Baiklah Nak, lagi pula Sehun tidak mengenal kakek.."
"Anna!!" Suara berat berteriak dari arah belakang dan ternyata itu Sehun.
"Sehun! Kemarilah,aku akan mengenalkan mu pada Ka--"
"Kakek?! Kenapa tiba tiba menghilang?," Anna menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Sayang,ada apa? Kau berbincang dengan siapa?" Sehun merangkul Anna penuh kasih sayang.
"Tadi aku berbicara banyak dengan seorang kakek disini,aku ingin mengenalkannya padamu. Tapi...kakek itu tiba tiba hilang?"
"Sudahlah Sayang,kau harus istrirahat penuh ya? Terlalu banyak aktivitas untuk mu hari ini,"
"Tapi Sehun,bagaimana hubungan mu dengan orang tua mu? Apa itu--"
"Ssssttf,sudahlah Anna itu biasa saja! Yang terpenting kau harus dan selalu berada di sampingku ya?" Ucap Sehun sambil menggandeng lengan Anna dan berjalan menuju Penthouse.
Anna tersenyum " Apa Sehun sangat sangat mencintaiku?"
Sehun menatap Anna "Bahkan kau tidak akan bisa membayangkannya,Anna"
"Sehun...bagaimana jika aku pergi?"
"Apa kau mengatakannya dengan serius?"-Sehun
Anna terkekeh canggung "Tentu saja tidak,"
"Jika kau pergi dariku,maka aku akan menggila Anna...sangat gila,"
"Jangan terlalu mencintaiku,Sehun. Aku tidak ingin Sehun merasa sedih dan menggila karna ku...ingatlah Sehun,kau memiliki Mona."
Sehun terdiam membisu bahkan ia melepaskan genggaman lengannya, ekspresi wajah nya menjadi sangat datar dan pucat menyeramkan seperti Vampire.
"Sehun....?"
"Apa Sehun marah padaku?"
"Sehun,aku tidak bermaksud..."
Ting!
Lift berdenting dan menghubungkan dengan lantai paling atas.
>>>>
Anna terbangun dari tidur siangnya, sudah satu hari penuh Sehun mendiami nya.
"Sehun..?" Anna duduk disamping Sehun yang sedang asik menonton tv.
"Kau masih marah padaku ya? Aku benar benar minta maaf."
"Tidak kasihan padaku dan jagoan mu ini ya? Anakmu juga ikut bersedih jika ayahnya marah,"
"Aku tidak marah pada jagoanku,hanya padamu!" Ketusnya
"Baiklah,aku harus apa agar kau tidak marah?" Anna bangkit dari kursi dan menghalangi pandangan Sehun.
"Apa aku harus telanjang dihadapanmu agar kau tidak marah?" Anna sudah memeragakan seperti akan membuka baju
Sehun meneguk saliva nya kasar "Tidak,minggirlah Anna!"
"Sehun,ayolahhhh!!maafkan aku," Anna memeluk Sehun paksa walaupun Sehun tidak memeluknya balik.
"Kalau begitu,mau bercinta dengan ku?" Bisik Anna pelan

Sehun dan Anna baru saja menyelesaikan kegiatan yang seharusnya        
Sehun dan Anna baru saja menyelesaikan kegiatan yang seharusnya.....ah sudahlah,Sehun tidak akan menolak jika mengenai bercinta dengan Anna, apalagi Anna yang menggoda nya.
"Sehun?" Anna mendongkakkan wajah nya dari pelukan Sehun dan menatapnya hangat.
"Ya"
"Aku serius Sehun,aku tidak bercanda,"
"Apa?"
"Jangan terlalu mencintaiku Sehun,kumohon."
Sehun terdiam dan menatap Anna dalam waktu yang lama.
"Kenapa?" Tanya Sehun sedikit menekan dan mengalihkan pandangannya lurus kedepan.
"Aku tidak ingin Sehun sakit hati karnaku,jika suatu saat aku pergi. Aku hanya ingin Sehun seperti dulu sebelum mengenalku,aku tidak ingin Sehun merasa kehilanganku. Kumohon mengertilah,semua ini untuk mu.."
Sehun tertawa remeh "Jadi kau sudah berencana meninggalkan ku?"
Anna menggeleng dengan cepat sambil menyentuh wajah Sehun agar menatap matanya. "Sehun,bagaimana pun aku harus pergi walaupun aku tidak mau Sehun,tempatku bukan disini."
"Percayalah padaku Anna,aku sudah berjanji pada diriku dan Tuhan bahwa kau akan segera menjadi milikku seutuhnya bagaimana pun caranya,dengar itu!"
"Tidak,aku tidak bisa Sehun,"
"Bukan kah aku sendiri yang memutuskan kepada siapa aku harus mencintai?maka semua itu terserah padaku Anna,kau tidak berhak melarangku sekalipun kau wanita yang kucintai,"
"Sehun..."
"Hentikan Anna!"Sehun beranjak dari ranjang dan segera menggenakan pakaian.
"KARNA ITU MENJADI BEBAN UNTUKKU SEHUN!" Sentak Anna frustasi membuat Sehun mematung di depan cermin besar.
Suasana menjadi hening,Sehun menatap langit-langit agar tetesan air mata tidak mengalir.
"Aku akan menghadiri undangan pesta,jangan kemana-mana Anna," ucap nya lagi kemudian pergi begitu saja.
>>>
Sehun menghadiri pesta anniversary yang di adakan rekannya bernama Kim Jogin. Sehun tidak datang sendiri,ia bersama Mona yang menggenakan dress pink serta Sehun yang menggunakan tuxedo hitam.

 Sehun tidak datang sendiri,ia bersama Mona yang menggenakan dress pink serta Sehun yang menggunakan tuxedo hitam        

"Ini dia pasangan dewa-dewi kita akhirnya datang!" Sambut Jogin        
"Ini dia pasangan dewa-dewi kita akhirnya datang!" Sambut Jogin.
"Selamat atas hari jadi perusahaan mu,Jogin" Sehun dan Mona memberi selamat.
"Tentu saja! Terimakasih sudah datang,"
Sehun mengangguk tersenyum tipis "Dimana istrimu?"
"Biasa,dia sedang merajuk! Ahh,kalau begitu silahkan menikmati pesta ya. Aku harus menyambut tamu yang lain,"
Setelah Jogin pamit,dan sisalah mereka berdua yang terus menerus canggung.
"Sehun,kau jarang pulang," ucap Mona canggung.
Sehun hanya diam dan menunduk.
"Apa pekerjaan mu begitu sibuk hingga kau terus menerus lembur?" Mona tersenyum kikuk.
Sehun sedikit aneh dengan pertanyaan Mona,biasanya Mona tidak pernah memperhatikannya sama sekali...tapi kali ini?
"Kau sangat cantik dan manis dengan dress ini," Sehun menatap Mona lekat.
"Aku sudah menyukaimu Sehun..." Ucap Mona begitu saja dan kemudian tersadar dari lamunnanya.
"Apa aku harus meminta izin untuk menyukaimu pada suamiku sendiri?,"
Sehun terdiam.
"Kita menikah karna urusan finansial Mona,kita tidak mengenal satu sama lain."
"Apa artinya itu aku tidak boleh menyukai suamiku sendiri?,"
"Bukan begitu Mona,aku hanya--"
"Kita sudah berkomitmen,kita sudah berjanji akan saling mencintai Sehun. Kini aku menepati janjiku..."
"Anna---err maksud ku Mona.."
"Anna?" Mona tersnyum pait
"Benar,semenjak kehadiran wanita itu aku menyadari bahwa aku takut kehilangan mu Sehun,aku sangat takut." lanjut Mona.
"Mona,sepertinya kita harus pulang..."

"        

#12



Setelah pulang dari Dokter,Sehun tak henti-hentinya tersenyum mengingat kalimat Dokter yang membuatnya sangat senang        
Setelah pulang dari Dokter,Sehun tak henti-hentinya tersenyum mengingat kalimat Dokter yang membuatnya sangat senang.
"Tuan,Bayi nya akan sangat tampan seperti dirimu dan bayi ini benar benar sehat,"
Anna hanya diam dan sesekali terkekeh melihat Sehun yang terus tersenyum.
"Kau ini senang karna bayi nya pria atau karna hukuman yang segera kulakukan?"-Anna
"Jika bayi ini perempuan pun aku tetap senang sayang,hanya saja ini sebagai point tambahan" Sehun mengacak rambut Anna.
"Ck,dasar. Sehun jangan dulu pulang ya? Aku ingin menemui Minseok oppa."
"Baiklah,tapi bisakah kau berhenti memanggil nya oppa?" cemberut Sehun.
"Tidak bisa,itu sudah menjadi kebiasaan. Ku harap kau mengerti,Sehun Oppa~"
Seketika wajah Sehun merah merona layaknya kepiting segar yang direbus.
"Oh ya,ada keperluan apa menemui Minseok?" -Sehun
"Hanya berbincang seperlunya,sudah lama juga aku tidak bertemu Minseok"
Sebagai informasi,Minseok memutuskan untuk tidak tinggal di Apartemen Taqi Group karna suatu alasan yang terkait.
>
Setelah sampai di apartemen,Sehun hanya mengantar Anna sampai pintu masuk apartemen Minseok, ia lebih memilih tidak ikut masuk.
"Telephone aku jika sudah selesai ya? Aku akan menunggu di halaman"
Anna mengangguk patuh setelah itu Sehun pergi dan Anna mulai memasuki apartemen Minseok.
"Oppa!"
Tak ada jawaban,maka sudah jelas Minseok berada di ruangan dengan penuh berkas yang entah berkas apa itu dan untuk apa.
"Oppa!"
"Anna? Kau sudah datang rupanya?"
"Ya, Oppa! Sebenarnya berkas apa yang kau terus kerjakan ini? Apa kau mengkhianati ku oppa?!" Anna melotot        

"Ya, Oppa! Sebenarnya berkas apa yang kau terus kerjakan ini? Apa kau mengkhianati ku oppa?!" Anna melotot
"Eh? Mengkhianati bagaimana?"
"Apa kau mencari artis baru karna aku sedang hamil dan tak bisa melakukan apa-apa?!"-Anna
"Eiyyy! Tentu saja tidak,aku tidak ada waktu untuk itu,"
"Lalu apa yang kau kerjakan?"
Minseok terdiam cukup lama sambil menatap Anna lama hingga akhirnya bersuara kembali "Sebelum aku mengatakannya,katakan dulu apa yang kau ingin katakan padaku,"-Minseok
"Ahh,aku sudah memutuskan semuanya" Anna menunduk dengan senyum yang terpaksa.
"Ada apa?"
"Aku akan meninggalkan Sehun saat kandungan ku umur 8 bulan,"-Anna
"Secara tiba tiba? Apa alasanmu?"
"Memang seharusnya aku tidak berada di antara hubungan mereka,"-Anna
"Lalu kau akan kemana?"
"Kembali ke Italy"-Anna
Minseok tersenyum "Itu tidak mudah Anna,kau tidak akan bisa tinggal lagi di Italy."
"Tapi kenapa? Apa karna kekuasaan Sehun begitu kuat?!?"
"Tidak,kau benar benar tidak tau apa-apa,Anna. Kekuasaan mu jauh lebih kuat dibandingkan Sehun."
Anna mengernyit,ia benar benar tidak mengerti apa yang dimaksud Minseok.
"Dengar Anna,apa kau ingat bahwa kau tidak boleh kembali ke Korea sebelum umur 22 Tahun?"-Minseok
"Ya,hingga sekarang aku tak mengerti apa itu"
"Di umur mu 22 tahun nanti adalah waktu yang tepat dan matang untuk memimpin,namun nyatanya kau melanggar janji."
"Huh?"
"Dan sekarang kau harus memimpin Anna,"
Anna masih berdiam diri tidak mengerti.
"Bagi kita Korea adalah berbahaya,tapi karna kau tinggal bersama Sehun maka itu sangat amat tenang,"
"Dengar,Oppa. Aku benar benar tidak mengerti!
"Untuk sekarang aku hanya memberi tau mu sampai sini,namun ku ingatkan padamu untuk selalu bersiaplah Anna,kau seorang yang begitu penting."
Anna menghampiri Sehun yang sedang duduk santai di taman dengan wajah yang mengernyit bingung memikirkan soal Minseok tadi        
Anna menghampiri Sehun yang sedang duduk santai di taman dengan wajah yang mengernyit bingung memikirkan soal Minseok tadi.
"Sehun,"
"Sudah selesai?"
Anna mengangguk "Ohya Sehun tadi Minseok--"
Suara ponsel Anna berdering menandakan panggilan masuk.
"Oppa? Ada apa?"
"Anna,kau sedang berdekatan dengan Sehun? Menjauhlah sedikit,ada yang kubicarakan.tadi aku lupa,"
Anna memberi kode pada Sehun untuk berbincang di telephone sekejap.
"Sudah,ada apa?"
"Anna,jangan ceritakan apa yang tadi kukatakan pada siapapun,apalagi Sehun"
"Kenapa?"
"Semuanya akan kacau Anna,ini adalah bagian dari rahasia. Kita akan memberi suprise untuk Sehun,nanti."
"Ahhh! Baiklah,"
Pip
Anna kembali menghampiri Sehun.
"Ada apa?"-Sehun
"Tidak,Minseok berkata bahwa aku tidak boleh berhubungan badan dengan mu terlalu sering,hehe" Bohong Anna
"Ck,siapa dia mengatur-ngatur" Sehun memutar bola matanya malas.
"Dia oppa ku,tentu saja." Jawab Anna polos yang membuat Sehun semakin sebal.
"Sekarang mau kemana?"-Sehun
"Pulang,aku sangat lelah."
Sehun mengangguk sambil merangkul Anna.
>>>
Sehun dan Anna pulang menuju penthouse mewahnya,saat lift berdenting dan berhenti di lantai teratas, Anna terkejut seketika sedangkan Sehun bersikap datar.
Sehun dan Anna pulang menuju penthouse mewahnya,saat lift berdenting dan berhenti di lantai teratas, Anna terkejut seketika sedangkan Sehun bersikap datar        
"Eomma?Appa? Ada apa?" Ucap Sehun santai sambil menggenggam lengan Anna        
"Eomma?Appa? Ada apa?" Ucap Sehun santai sambil menggenggam lengan Anna.
"Sehun!!" Teriak Nyonya Oh Jin si.
"Jangan berteriak,katakan ada apa?"
"Sehun! Sopan lah sedikit terhadap orang tua mu," Sentak Oh Ji sub,Ayah Sehun.
"Jadi selama ini benar kau berselingkuh?" Ucal Oh jin si berusaha tenang.
"Tidak,aku tidak pernah selingkuh"
"Lalu siapa wanita yang kau bawa dan gandeng ini hah?!"
"Dia?" Sehun menatap Anna
"Cintaku.." lanjutnya lagi
" lanjutnya lagi        
"Sehunnah.."
Sehun tersenyum "Jangan menatap ku seperti itu,tidak mungkin kan aku menciummu di depan orang tua ku?"
Sehun mengusap puncak kepala Anna "Beristirahat lah sayang,"
Anna tersenyum kikuk "Hmm,aku ingin mencari udara segar,entah kenapa aku merasa sesak. Jika mencari ku maka datanglah ke taman gedung.."
"Permisi" Ucap Anna sambil membungkuk kepada kedua orang tua Sehun.
Dan tinggal lah Keluarga kecil yang keadaannya tidak baik baik saja.
"Sehun,jelaskan semua ini!"- Oh Ji sub.
"Dengar,aku tidak pernah berselingkuh!"
"Pernyataan bodoh macam apa itu?! Bagaimana dengan Mona?"- Oh Jin si
"Kami tidak saling mencintai,jadi itu tidak dianggap selingkuh bukan? Jadi diantara kami tidak ada yang merasa terkhianati," Jawab nya enteng.
"Jangan bilang kau menghamilinya Sehun," Oh Jin Si menepuk dadanya yang merasa sesak.
"Dibilang menghamilinya sih tidak,hanya saja ini adalah kecelakaan yang tidak disengaja,tapi aku bersyukur karna dapat bertemu dengannya--"
Plak!
"SEHUN!!" Satu tamparan melayang kepada Sehun.
"Kau benar benar tidak tau sopan santun! Kau benar benar berubah,siapa jalang itu?!!"-Oh Ji Sub.
"JANGAN MEMANGGILNYA JALANG!" Sehun menggebrak meja keras hingga semuanya terkejut.
"Selama ini aku selalu diam,mengikuti perintah dan tidak pernah marah. apa itu kurang cukup? Apa kalian pikir aku baik-baik saja?"-Sehun
"Kalian tau mengapa aku selalu diam? Karna kehidupanku di renggut oleh kedua orang tuaku sendiri,bukan kah aku robot yang selalu mendapati perintah? Tapi kini aku tidak akan diam karna aku baru saja menemukan kehidupanku,kumohon. Berhentilah mengangguku!"
"Aku dan Mona tidak saling mencintai, aku menikah karna paksaan dari kalian! Apa selama ini kalian pernah membuatku bahagia?!"
"Sehun! Kau pikir bagaimana semua aset,warisan,perusahaan ini? Untukmu Sehun!"-Oh Jin si
"AKU TIDAK PERNAH MEMINTA,SIALAN!"
Lagi dan lagi Oh Jin si terhentak,bahkan hingga menangis.
"Tolong! Biarkan aku bersama Anna,aku hanya ingin itu..." Sehun menunduk lemas.
"Sehunnah,kau telah memulai permainan. Kini kau adalah lawan ku.." Ucap Oh Ji sub, kemudian pergi begitu saja.
" Ucap Oh Ji sub, kemudian pergi begitu saja        

#11



Sehun terus memperhatikan Anna yang mengunyah tangsuyuk dengan lahap, sebenarnya ada apa dengan Anna?        

Sehun terus memperhatikan Anna yang mengunyah tangsuyuk dengan lahap, sebenarnya ada apa dengan Anna?
"Sehun! Jika menginginkan tangsuyuk maka pesanlah! Jangan melihatku terus." ucap nya sambil membuang wajah.

Sehun terkekeh "Lihat dirimu,seperti babi

Sehun terkekeh "Lihat dirimu,seperti babi. Sangat chubby" ucap Sehun sambil mencubit pipi Anna.

"Uuhh Sehun! Aku akan makan banyak terus selama hamil, setelah itu aku akan berdiet
"Uuhh Sehun! Aku akan makan banyak terus selama hamil, setelah itu aku akan berdiet."
"Anna.." Sehun memanggil Anna dengan serius.
"Aku banyak pertanyaan padamu.."
"Sehun,aku ke Italy hanya menemui Dokter Cherly. Kau juga tau itu..." Anna menjawab seolah tau apa isi pertanyaan Sehun.
"Kau pulang sangat telat,Anna."
"Aku menginap di hotel,karna aku lupa jalan pulang dan batrei ponsel ku habis.." bohong Anna.
"Baiklah,lalu ada apa dengan mu saat baru tiba di Penthouse?"
"Aku...aku hanya lelah"
"Bohong,katakan sejujurnya. Itu karna Mona kan?"
Anna terdiam.
"Anna,dengarkan aku. Mona itu--"
"Tidak,Sehun dengarkan aku saja ya?"
Anna meneguk air putih terlebih dahulu sebelum berbicara.
"Sehun, Mona itu benar. Adanya aku di kehidupan Sehun itu membuat semuanya berubah, aku tidak ingin hubungan kalian hancur karnaku. tepati janji-janji yang sudah kalian buat,jika tidak ingin ditepati maka harus keduanya tidak menepati janjinya. Sehun,sepertinya Mona sudah mencintai Sehun tulus. Atau mungkin Mona mencintai Sehun selama ini,hanya saja ia tidak menunjukkan bagaimana rasanya mencintai."
"Ini tidak begitu,Anna--"
"Sehun,izinkan aku menemui Mona ya? Aku ingin meluruskan semuanya,bisa kan? Hanya aku dan Mona."
Sehun terdiam..
"Kumohon,tidak akan ada perselisihan diantara kita. Baik Mona dan Sehun atau aku dan Sehun."
Sehun mengangguk pada akhirnya.

Kini Anna dan Mona tengah berhadapan secara face to face        

Kini Anna dan Mona tengah berhadapan secara face to face. Mona menatap Anna dengan tatapan menantang sedangkan Anna menatap Mona dengan tatapan yang bahkan tidak bisa dikatakan bahwa itu adalah 'tatapan'
"Kapan kau pergi?!" Ucap Mona sengit dan Anna hanya tertawa sambil memegang perutnya.
"Eonni,aku tidak tau apa tujuan mu melakukan ini semua.." Anna berjalan memutari Mona.
"Kau yang mengundangku kemudian kau juga yang mengusirku,bahkan sebelum waktunya..."
Mona mengernyit "Aku tidak mengerti maksud mu!"
"Tentu saja kau tidak mengerti,kau terlalu bodoh. Teka teki yang kau buat itu,terlalu mudah bagiku"
Mona mendorong Anna "Kau!"
"Ups,Eonni. Kau membangunkan jiwa iblis ku,kau pikir siapa dirimu ini? Seorang pebisnis hebat?istri dari seseorang yang sangat kuat terhadap kekuasaan? Tapi suami tampan mu itu mencintaiku...hahaha" Anna tertawa.
"Kau tidak akan pernah bisa melawan ku adik kecil" Mona menarik rambut Anna kebelakang dan Anna hanya tersenyum miring.
"Sepertinya begitu,aku kemari untuk tawar menawar. Bagaimana?"
"Terimakasih,tapi aku tidak tertarik!" ucap Mona sambil merapihkan bajunya.
"Begitu ya?syukurlah,maka aku akan tetap bersama Sehun selamanya."
Mona melotot ke arah Anna.
"Kenapa? Kau baru menyukainya sekarang? Sejujurnya hidup Sehun kurang beruntung harus menikahi wanita sepertimu."
Plak!
Satu tamparan mendarat di pipi kanan Anna.
"Kau benar benar pelacur! Apa yang kau inginkan?!!"
"Sudah kukatakan,aku menginginkan tawar menawar."
Mona menarik nafas nya dalam dalam "Apa itu?"
"Kini usia kandunganku menginjak 5 Bulan. Saat umur kandungan ku menginjak 8 bulan aku akan pergi dari kehidupan Sehun tanpa meninggalkan jejak sedikitpun."
"Lalu apa yang harus kulakukan?!"-Mona
"Selama aku berada di sisi Sehun,biarkan aku terus berdekatan dengan Sehun tanpa adanya kau."
Mona menggepalkan lengannya hingga merah.
"Bertahanlah,hanya 3 bulan. Bagaimana pun bayi ini adalah darah daging Sehun."
Mona menarik nafas "Baiklah,aku hanya perlu bertahan selama 3 bulan bukan?!"
"Tapi...jika kau mendekati Sehun dengan membawa bom besar,aku tidak akan diam,Mona."-Anna
Setelah itu Anna pergi meninggalkan Mona dan menemui Sehun.
"Sehun-ahh" Panggil Anna lembut.
Sehun menghampiri Anna sambil memeluknya sekilas.
"Ayo pergi ke pantai,aku ingin kesana!"

Sehun hanya bisa tersenyum lembut melihat Anna begitu riang bermain di area tepi pantai        

Sehun hanya bisa tersenyum lembut melihat Anna begitu riang bermain di area tepi pantai.
"Sehun,kemarilah!"
Sehun menggeleng sambil tertawa "Tidak,aku hanya ingin memotret mu."

Anna berlari menghampiri Sehun dan memeluknya erat        
Anna berlari menghampiri Sehun dan memeluknya erat.
"Uuh perut mu benar benar besar" Sehun terkekeh sambil mengeratkan pelukannya.
Anna terdiam dalam pelukannya.
Sehun-ah, maaf kan aku hingga melakukan ini karna aku memiliki alasan tersendiri,aku hanya perlu bersama mu 3 bulan kan?baiklah aku akan pergi dengan tenang dan aku harap kau bahagia. Aku memohon padamu untuk tidak mencintaiku karna itu hanya akan menyakiti dirimu sendiri.
Tuhan,apa ini hukuman mu padaku karna aku telah melanggar janji? Maafkan aku karna begitu mencintai Sehun dan tidak bisa menepati janji,aku menerima hukuman mu. Aku akan mencintainya dalam diam...
Anna menahan agar air mata dipelupuknya tidak jatuh.
"AWW SEHUN!" Anna meringgis kesakitan memegang perutnya.
"Anna,ada apa?!" Sehun panik.
"Tidak,aku terkejut karna bayi ini menendangku." seketika Sehun bernafas lega.
"Sehun coba pegang!" Anna menarik lengan Sehun dan menyimpannya di atas perut.
Sehun tertawa renyah "Jika kau menyumpahi ku dalam hati maka Sehun kecil akan menendangmu," setelah itu semua tertawa.
"Sehun kecil? Kupikir ini adalah Anna kecil"
"Baiklah mari kita ke Dokter untuk memeriksa,bukankah ini waktu yang tepat?"-Sehun
"Tentu saja,mari bertaruh!"
"Jika benar bayi ini adalah Sehun kecil dan aku menang,hukuman mu adalah.... U know what i mean babe?" Sehun tersenyum miring sedangkan Anna memutar bola matanya malas.
"Jika bayi ini adalah Anna kecil maka hukuman mu adalah harus berenang di pantai ini!"
"Oh No, ini terlalu dingin sayang."
"SEHUN!" Anna menghentakkan kakinya dan mengerucutkan bibirnya sebal.
"Baiklah,untuk mu apa saja akan kulakukan. untuk sekarang Give me a kiss baby"
Anna berjinjit dan mengecup bibir Sehun sekilas

Anna berjinjit dan mengecup bibir Sehun sekilas        

        

Guys,adakah dari kalian yg benci Anna? Why? Tell me