Kamis, 12 Desember 2019

#10



"Ugghh!!" Anna menggerang terbangun dari tidurnya,ia memegang kepalanya yang terasa begitu berat        
"Ugghh!!" Anna menggerang terbangun dari tidurnya,ia memegang kepalanya yang terasa begitu berat.
"Kau sudah bangun?" Seorang pria memasuki kamar dengan membawa satu gelas susu panas.
"Kau siapa?" Anna bertanya kemudian ia kembali bersorak.
"Ahh! Kau pria tadi malam ya?tapi--"
"Aku dimana sekrang ?" lanjutnya lagi.
"Kau ada di Apartemen ku, kau pingsan. Aku tidak tau harus membawa mu kemana,jadi aku membawa mu kesini."
"Terimakasih,aku tidak tau kenapa aku pingsan. Maafkan aku merepotkan mu,"
Pria gigi kelinci itupun tersenyum.
"Namaku Jeon Jungkook, kau bisa memanggilku Jungkook."
"Namaku Lee Anna, kau bisa memanggilku Anna."
Semuanya diam hingga suasana canggung terjadi.
"Ekhhem--"
Anna menoleh
"Bagaimana keadaan sekarang? Mau kerumah sakit?"
Anna menggeleng "Tidak,aku mau pulang saja--"
Jungkook mengangguk "Minum dulu susunya,lalu aku akan mengantar mu." Ucapnya ramah
"Ehmm sebenarnya--" Anna menggaruk tengkuknya gatal.
"Aku lupa jalan pulang,aku baru menginjak Korea 4 bulan."jelas Anna sedih
"Kau bukan orang Korea? Kupikir kau--"
"Aku Blasteran! Tapi aku tinggal di Italy." Potong Anna dan Jungkook mengangguk.
"Anna,boleh aku bertanya?mungkin saja dengan pertanyaan ini aku terlihat tidak sopan karna kita baru kenalan tapi--"
"Aku hamil?pasti itukan? Aku tak bersuami dan tak memiliki kekasih juga tapi bisa hamil? Pasti itu yang ada dibenakmu. mungkin aneh jika mendengar ini tetapi faktanya aku hamil memang karna ketidak sengajaan."
Jungkook masih diam tak mengerti.
"Sepasang suami istri melakukan suntik sperma,namun karna kesalahan Dokter dan perawat,mereka malah menyuntikkan nya padaku."
Anna menjelaskan sambil menahan air matanya.
Jungkook menghampiri Anna dan memeluknya.
"Kau wanita kuat,kau juga mempertahankan bayi itu."
Anna tersenyum, entah mengapa pelukan pria yang baru ia kenal ini terasa sangat hangat.
"Terimakasih,pelukanmu sangat hangat. Aku merasa seperti di peluk Ibuku."
"Bisakah aku mendapat pelukanmu lebih lama? Maaf aku terdengar seperti murahan, tapi aku sangat merindukan ibuku..." Lanjutnya lagi
"Tidak apa-apa,peluklah aku jika kau menginginkannya..."
Anna melepas pelukannya dan menatap Jungkook "Terimakasih,kau sangat baik.."
"Sekarang bagaimana? Kau merasa baik kan?"-Jungkook
"Tentu saja karna kau, dan Ahaa!!!" Seketika selintas ingatan terbesit di pikiran Anna.
"Kenapa? Apa ada sesuatu?"-Jungkook
"Aku ingat tempat tinggal ku! Ehm tidak detail sih tapi kurasa ini jelas.."
"Lalu,dimana?"-Jungkook
"Apartemen Taqi"
Jungkook mengernyit.
"Apa aku salah sebut namanya?"-Anna
"Tidak hanya saja-- sekarang kita berada di Gedung Taqi , ini adalah Apartemen Taqi..."
Anna tertawa canggung.
"Kau mau pulang sekarang?Dimana lantai kamar mu?aku akan mengantarmu.."-Jungkook
"Paling atas! Ya tempat tinggal ku paling atas..." Ucapnya ragu.
"Paling atas? Rooftop?"-Jungkook
"Bukan, Penthouse kalo tidak salah..."
Jungkook menganga tak percaya, ternyata Anna sangat kaya.
"Tapi itu bukan milikku, tempat tinggal asli ku di Italy. Disini hanya sementara, dan Penthouse itu milik ayah dari bayi ini hahaha" Anna tertawa remeh.
"Ia ingin bertanggung jawab walaupun bukan kesalahan dia,aku juga sudah mengatakan jika tidak tanggung jawab juga tak apa-apa,tapi dia bersikeras..dan ya hingga sekarang" Anna tersenyum kecut.
Jungkook menangkupkan telapak tangannya di wajah Anna "Jangan menceritakannya lagi karna itu membuat luka dihatimu,kau tidak salah." Anna tersenyum
"Jungkook aku harus pergi sekarang,tapi aku ingin sendiri saja. Sampai jumpa!!" Anna melambaikan tangan sambil menunjukkan senyum tulusnya.
Banyak sepasang mata yang menatap Anna karna penampilannya yang sedikit kusut dan pucat.Namun Anna tidak tidak mempedulikan hal tersebut karna sekarang ia berfikir bagaimana menghadapi Sehun,sebab ia harusnya berada di Korea kembali pada kemarin malam hari dan Anna kembali pada Sore.
Setelah memasukan kode Penthouse pintu terbuka begitu saja dan mendapatkan Sehun yang sedang duduk di ruang tamu dengan tegang.
Setelah Sehun tau Anna baru datang, ia menghampiri Anna dengan khawatir.
Anna diam tak berkutik ia hanya menatap Sehun dengan segala pikiran.
"Anna...."
Apa benar aku seperti jalang?
"Anna? Ada apa dengan mu?"
Jadi aku merusak hubungan rumah tangga Sehun?
"Anna,tolong bicara.."
Haruskah aku pergi dari sini?
"Anna!" Sehun mengguncang tubuh Anna.
"Ya?"
"Ada apa dengan mu?kau baik - baik saja?"
"Tidak,aku tidak baik-baik saja.." setelah itu Anna pergi kekamar untuk beristirahat.
"Anna jangan mengabaikan ku,ponsel mu juga tidak dapat dihubungi. Aku sangat khawatir..."
Dia begitu mengkhawatirkan ku, apa Sehun juga begitu mengkhawatirkan Mona?
"Anna berbicaralah.."
"Sehun aku lelah,sangat lelah"
Sehun mendesah "Baiklah,aku akan kembali ke workspace, tenangkan semua hatimu dan pikiranmu. Aku akan kembali.." Sehun memutar badannya untuk pergi namun terhenti saat Anna memanggilnya.
"Sehun?"
"Ya,kenapa Anna?"
"Kuharap Sehun jangan sering-sering menemui ku,kita punya kehidupan masing-masing. Aku akan memanggil Sehun jika membutuhkan Sehun dan Sehun juga boleh berkunjung atau datang kemari jika ada sesuatu hal yang dibutuhkan atau sesuatu yang penting."
"Ada apa dengan mu Anna?!"-Sehun
"Tidak ada,hanya memperbaiki hubungan."
"Kemarin kau mengatakan bahwa aku boleh kesini setiap aku mau karna ini Penthouseku,tapi apa sekarang?!"-Sehun
"Ehm,Sehun. Kuharap kau memperbaiki hubungan Sehun dan Mona ya?" Setelah itu Anna menutup pintu dan menguncinya.
Sehun mengernyitkan keningnya bingung,ia langsung menuju ruangan workspace nya untuk melihat Anna lewat CCTV pengintainya.
Sehun hanya melihat pergerakan Anna pada umunya, berendam dengan air susu kemudian berbaring sambil menonton TV.
'Sebenarnya ada apa dengan dia? Ada keperluan apa dia ke Italy?'
Sehun terus menerus bergumam sendiri,hingga akhirnya dia menelpon Lucas.
Lucas adalah sepupunya yang bekerja dibawah Taqi Group, saat Anna mengatakan akan pergi ke italy ia langsung menghubungi Lucas untuk membututi kemanapun Anna pergi.
Sehun menekan beberapa tombol angka telephone untuk memanggil Lucas.
Hingga kini Lucas berada di hadapannya.
Sehun menatap Lucas dari atas hingga bawah dengan tatapan yang mematikan, Lucas yang diperhatikan hanya diam dan menunduk tidak tau harus berbuat apa.
"Ada apa dengan Anna?kenapa dia berubah dalam waktu sekejap saja?"
"Hyung..Aku selalu memperhatikan Anna sesuai perintahmu tanpa ada yang terlewati sedikit pun. Namun saat di Italy, tidak terjadi apa-apa. Dia hanya menemui Dokter Cherly setelah itu kembali.....dan"
"Dan apa?!" Sehun meninggikan suaranya
"Aku kehilangan jejaknya,Hyung..."
"Bodoh! Jangan panggil aku Hyung jika pekerjaan mudah ini masih tidak becus!"
"Maafkan aku.." Lucas menunduk
"Sialan! Kau tidak tau kan betapa rumitnya aku memahami--"

"Anna?" tiba tiba emosi Sehun mereda saat Anna berada di sekitaran nya.
Anna terdiam dan tersenyum kecut.
"Sayang,bukan begitu maksudku.." Sehun menghampiri Anna dan menggenggam lengan Anna erat.
"Sehun melanggar perjanjian kita, bacalah perjanjian nomor 6."-Anna
"Anna,aku tidak--"
"Sepertinya aku harus menghukum Sehun,iyakan?"-Anna
"Sebenarnya  ketentuan Sehun jika melanggar harus mengirim ku pulang ke Italy kan? tapi karna pelanggaran ini terlalu mudah,aku mengganti hukumannya dengan yang lain." Lanjutnya lagi.
"Apa?"
"Aku ingin makan Tangsuyuk di pinggir jalan,temani aku ya?"-Anna
Sehun mengkerut kan dahinya bingung,mengapa Anna berubah lagi dengan cepat? Namun dengan cepat juga ia tersenyum dan mengangguk.
"Lucas, kali ini kau aman." Ucap Sehun sambil menarik lengan Anna.
"Lucas kau akan aman selamanya,tenang saja! Ada aku disini." ucap Anna dengan bangga sambil melirik Sehun tajam yang padahal Anna tidak mengenal Lucas sama sekali.

" ucap Anna dengan bangga sambil melirik Sehun tajam yang padahal Anna tidak mengenal Lucas sama sekali        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar