Senin, 02 Desember 2019

#4



Anna melakukan peregangan setelah bangun dari tidurnya,ia meringgis kesakitan setelah kehilangan mahkotanya tadi malam        
Anna melakukan peregangan setelah bangun dari tidurnya,ia meringgis kesakitan setelah kehilangan mahkotanya tadi malam.
Anna melirik kedalam selimut "Oh Ho! Aku masih naked rupanya" kicau nya sendiri yang membuat malu.
Tenggorokan Anna merasa tercekat, ia berusaha mengambil gelas yang berada di atas nakas dengan susah payah karna bagian intim dibawah sana sangat sakit.
Brang!
Bukan nya mendapatkan minumannya,yang ada Anna malah memecahkannya.
"Ups!" Anna langsung menutup mulutnya refleks.
"Anna? Kau kenapa?" Sehun datang menghampiri Anna dengan panik.
"Oh,Sehun? Sehun berada disini?kukira Sehun pulang"
"Mana mungkin aku meninggalkanmu seperti ini,aku bukan pria jahat Anna"
Anna mengangguk
"Apa yang kau butuhkan,Anna?"-Sehun
"Aku hanya ingin minum,Sehun. Tenggorokan ku sangat kering"
Sehun langsung meninggalkan Anna dan kembali membawa dua gelas masing - masing air putih dan gelas susu.
"Apa sudah merasa baikkan?" tanya Sehun setelah Anna menegak air putih sampai habis.
Anna memberikan gelas kepada Sehun,kemudian menatap Sehun sebentar.
"Ada apa,Anna?" tanya Sehun
Anna menggeleng dan ia mulai menggepalkan lengan nya lagi untuk berdoa.
Hening sesaat, Anna tersenyum tulus setelah berdoa.
"Apa sudah menjadi rutinitasmu setiap hari berdoa seperti itu?"
Anna menggeleng "Tidak,aku berdoa seperti ini sangat jarang, bahkan aku baru melakukannya 3 atau 4 kali ya?" Jelas Anna.
Sehun terkekeh "Memang nya apa yang kau doa kan?"
"Aku berdoa meminta harapan,seperti--"
Anna mulai memeragakkan nya lagi "Tuhan, ternyata Sehun sangat baik! Maafkan aku berprasangka buruk kepada Sehun,namun harapan ku tetap satu,Tuhan. Jangan pernah  buat ku menyukai Sehun apalagi Mencintai Sehun."
"Begitu,Sehun" Ucap Anna final sambil tertawa.
Sehun hanya terdiam,ia tidak tersenyum maupun marah mendengar doa sekaligus harapan Anna.
"Anna?"
"Ya,Sehun?"
"Bagaimana jika Sehun yang mencintai Anna?"
Anna terdiam sebentar,kemudian ia tertawa keras hingga memukul-mukul bantal.
"Astaga Sehun,benar benar lucu! Mana mungkin Sehun? Sehun kan hanya mencintai bayi nya. Sehun tidak boleh salah paham dengan perasaan sendiri,eii!" Ucap Anna tertawa
"Aku serius Anna,aku hanya bertanya dan kau harus menjawab."
"Jika Sehun mencintaiku? Itu tidak apa-apa,kan Sshun yang menanggung nya sendiri! Asal jangan aku yang mencintai Sehun,itu tidak benar!"
"Kenapa tidak benar?"-Sehun
"Sehun,kan aku sudah memberitau pada Sehun sebelumnya, Sehun sudah menikah dan ya,seperti itulah! Aku malas berbicara yang sudah ku jelaskan."
"Sehun dan Mona tidak saling mencintai,Anna."
"Itu kan urusan kalian,yang jelas kalian sudah mengikat janji dihadapan Tuhan! Hey, Sehun tidak boleh memaksaku untuk mencintai Sehun!"
Sehun terdiam sambil mengerucutkan bibirnya sebal.
Sehun tidak pernah merasakan hal-hal indah seperti ini dengan seorang wanita, jika mengingat kembali tentang hubungannya dengan Anna tadi malam adalah yang terindah! Walaupun Anna bukan yang pertama,tapi perlakuan lembut dan kecupan-kecupan hangat Sehun kepada Anna adalah yang pertama.
Jika Sehun dan Mona berhubungan badan,Sehun akan langsung ke intinya tanpa menciumi Mona terlebih dahulu.
Bukannya Sehun memilah milih,tetapi Sehun sendiri dapat merasakan bahwa Mona dan badannya tidak menginginkan Sehun.
"Sehun,apa Sehun sudah mandi?" tanya Anna yang digelengi Sehun.
Sehun hanya menutupi badannya dengan bathrobe saja.
"Sehun aku ingin mandi"
"Mau mandi bersama?" Tanya Sehun.
"Kenapa harus bersama?aku bisa sendi--Awh!" Anna meringgis kesakitan saat akan bangkit.
"Malam tadi kau kehilangan status gadismu olehku, karna aku masih  berada disini maka kita harus mandi bersama,Anna"
"Kenapa harus?" tanya Anna heran.
Sehun mendesah "Maksudku,Anna. Kita baru melakukan nya tadi malam untuk pertama kalinya,biasanya para pasangan yang melakukannya pertama kali akan mandi bersama di pagi harinya."
"Tapi,Sehun. Kita bukan pasangan Sehun"
Sehun menggerang kesal, ia langsung menggendong Anna ala bridal sambil menciuminnya berjalan ke kamar mandi.
Sehun menurunkan Anna di bathtub yang sudah berisikan air hangat dengan campuran susu.
"Sehun,aku malu"
"Kenapa harus malu?"
"Karna aku telanjang sendirian" Ucapnya
Sehun terkekeh sambil membuka bathrobe yang menghalanginya.
Setelah itu ia menaikki Anna perlahan dan ikut merendamkan badannya
"Sehun,disampingku masih sangat luas. Kenapa Sehun berada diatas ku?"
Sehun mengecup bibir Anna sambil melebarkan kedua kaki Anna.
"Hanya sebentar,Anna. Sebentar saja.."
Anna mengangguk,kemudian ia kembali meringgis kesakitan karna Sehun sudah memasuki kembali ereksinya.
"Sehun,Nggghh! Sakit Sehun"
"Tidak akan,ini terakhir kalinya Anna merasakan sakit ya?"
"Hmm,janji ya Sehun?" ucap Anna terengah-engah
Sehun mengangguk tersenyum dan melanjutkan kegiatannya

Suasana ditengah Apartemen hanya terdengar suara televisi, Sehun yang bersandar di sofa sambil memeluk Anna dan Anna yang bersandar di dada bidang Sehun        
Suasana ditengah Apartemen hanya terdengar suara televisi, Sehun yang bersandar di sofa sambil memeluk Anna dan Anna yang bersandar di dada bidang Sehun.
"Sehun,apa Sehun memaksaku tinggal di Korea?" Tanya Anna yang di angguki Sehun.
"Kenapa tidak Sehun saja yang tinggal disini?aku akan menerima Sehun"
"Itu tidak mungkin Anna, aku harus mengurus banyak perusahaan dan tempat hidupku juga disana,lagipula kau juga berasal dari Korea kan?jadi,kupikir tidak ada alasan untuk menolak."
"Jika aku disana,apa Sehun akan mengabaikan ku?"
"Tidak"
"Dimana aku akan tinggal bersama Sehun?"
"Dirumah ku."
"Bagaimana dengan istri Sehun?"
"Dia mengizinkannya,dia yang menginginkannya."
"Rupanya dia sangat terobsesi dengan bayi ini,lebih  baik aku tidak pergi ke Korea." Anna menjauh kan dirinya dari Sehun.
"Anna.."
"Sehun,aku mencintai bayi ini Sehun. aku tidak akan meninggalkannya,jangan memaksa ku,tolong"
"Anna...."
"Jika Sehun terus bersikeras,pergi dari sini sekarang juga! Aku tidak banyak menuntut,Sehun. Aku tidak memaksa Sehun menikahiku,aku tidak memaksa Sehun memberiku uang yang banyak,memaksa Sehun mencintaiku dan lainnya! Aku sudah ikhlas dan tulus akan melahirkan bayi ini,tapi Sehun terus merubah semuanya. Benar kan kataku? Seorang CEO selalu saja Egois!"
Anna meninggalkan Sehun dan memasuki kamar sambil menutupnya keras kemudian menguncinya.
"Anna! Buka pintunya Anna, kita perlu berbicara dengan benar"
"Berbicara apalagi Sehun? Semuanya sudah jelas,pergi Sehun! pergi!"
"Anna,aku tidak akan melakukannya! Aku tidak akan menjauhkan bayi dari ibunya. Percayalah padaku! Aku hanya ingin membesarkan bayinya bersamamu,Anna"
"Bohong! kini semuanya sudah jelas Sehun! Mengapa Angelic Mona melakukan suntik sperma?! Pasti karna kedua orang tua Sehun dan kedua orang tua Mona terus menerus merengek meminta cucu kan? Kemudian setelah lahir,bayi ini akan menjadi pewaris? Tidak Sehun,tidak! Aku tidak akan pernah melibatkan anakku dalam hal-hal seperti itu."
"Jika Sehun hanya menyayangkan bayinya,Sehun bisa melakukan suntik sperma lagi kepada wanita lain, cukup membayar wanitanya dengan uang saja pasti akan banyak yang menginginkannya, aku berjanji Sehun! Aku tidak akan melakukan kejahatan kepada bayi ini."
Didepan pintu,Sehun sudah menangis tersendu-sendu sambil berlutut lemas.
"Kumohon buka pintunya,Anna"
pintu kamar terbuka sedikit,Sehun langsung memasuki kamar dan begitu terkejut ketika mendapati Anna yang sedang menodongkan pistol kepada kepalnya sendiri.
"Anna--apa yang kau lakukan?jangan Anna."
"Sehun,lebih baik aku yang mati bersama bayi ku atau Sehun yang mati?" ucapnya sambil memutar balikkan pistol kearah Sehun.
Sehun langsung mengangkat kedua lengannya dan berlutut.
"Tenang Anna,tenang! Turunkan pistolnya,oke?"
"Tidak"
"Kita ke Korea sekarang,hanya memulai kehidupan baru ya? Aku tidak akan melakukan apa yang Anna tidak inginkan. Aku berjanji. Kita hanya perlu tinggal bersama dan membesarkan bayi bersama-sama,ya?"
"Aku bisa melakukannya sendirian."
"Berhenti mengatakan itu,Anna! Aku juga ayahnya, aku ingin bersama bayiku seumur hidupku! Tidak bisakah kau mengerti? Aku sudah banyak berjanji dengan mu,Anna! Aku hanya ingin kita tinggal di Korea dan membesarkan bayi itu,apa itu salah?!"
Anna terdiam.
Sehun mendekati Anna dan menarik pistol Anna "Tembak sekarang,Anna! Aku rela mati."
Anna mundur satu langkah untuk bersiap menarik pelatuknya.
"Aku akan menarik pelatuknya sekarang,hitunglah!"-Anna
"Satu...Dua....Ti--"
Bluk
Balon-balon gelembung keluar dari mulut pistol setelah Anna menarik pelatuknya, setelah itu Anna melempar pistol nya asal dan kembali berbaring dikasur.
"CEO bodoh juga ya?apa tidak bisa membedakan mana pistol asli dan mainnan?" Anna tertawa puas.
"Lagipula aku sudah mengatakan,aku benci berbuat jahat yang sudah jelas!"
Sehun mengusap wajahnya kasar.
"Kau boleh mati jika bayi ini sudah berumur 6 tahun,agar bayinya ingat bagaimana wajah ayahnya" Ucap Anna enteng
"Itu tidak lucu Anna! Kau membuatku jantungan,bisa bisanya kau bercanda seperti itu?!"
"Aku tidak bercanda mengenai omonganku"
"Kalau begitu,hidup seperti yang kutawarkan,bagaimana?"
"Sampai kapan?" tanya Anna yang membuat Sehun terdiam.
"Tawaran Sehun itu seperti akan menjadikkan ku wanita simpanan saja,hidup bersama seperti itu harus didasari Cinta.."
"Anna,apa tidak bisa menjalani dulu saja? Mencoba dulu,Anna"
Anna terdiam berfikir,kemudian mengangguk setuju

Anna terdiam berfikir,kemudian mengangguk setuju        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar