Senin, 02 Desember 2019

#6



Anna tersenyum memandangi kaca yang berada didepannya, T-shirt putih dengan jaket bomber adalah perpaduan yang pas,belum lagi short pants dan sepatu bots yang membuat penampilan semakin terlihat fashionable dan yang terakhir adalah topi baret berw...        

Anna tersenyum memandangi kaca yang berada didepannya, 
T-shirt putih dengan jaket bomber adalah perpaduan yang pas,belum lagi short pants dan sepatu bots yang membuat penampilan semakin terlihat fashionable dan yang terakhir adalah topi baret berwarna hitam membuat Anna terlihat lebih menggemaskan.

Anna tersenyum memandangi kaca yang berada didepannya, T-shirt putih dengan jaket bomber adalah perpaduan yang pas,belum lagi short pants dan sepatu bots yang membuat penampilan semakin terlihat fashionable dan yang terakhir adalah topi baret berw...        
Setelah siap, Anna mengambil kunci mobil yang diberikan Sehun di laci dan langsung turun ke bawah dengan ceria.
Para Maid menyambut Anna dengan senyuman tulus,tak lupa membungkuk 90° derajat.
"Hai bibi! Nama ku Anna." Ucap Anna
Para maid tersenyum kemudian mereka memperkenal diri satu persatu.
"Senang berkenalan dengan kalian semua,semoga kita akrab ya bi! Ohya,Sehun ada dirumah?"
"Tidak Nyonya, tuan berada di kantor."
"Oh Ho! Baguslah.." Teriak Anna riang,ia lebih leluasa berpergian karna Sehun tidak ada.
"Nyonya!" Panggil Madam Dara sekaligus ketua para maid.
"Ya,kenapa bi?" Anna berbalik badan
"Nyonya mau kemana?sudah lapor pada tuan?"
"Anna akan mengunjungi kantor Sehun untuk bertemu Sehun sekaligus memberinya suprise bi. Jadi,tidak lucu kan jika harus memberitau Sehun dulu?" jelas Anna yang di angguki Madam Dara.
Anna terkekeh,baru kali ini ia pintar berbohong. Letak kantor Sehun saja tidak tau,lagi pula siapa yang peduli?
Dengan langkah riang sambil meloncat-loncat, Anna pergi ke garasi dan menekan tombol unlock membuka kunci mobil.
Baru saja Anna tersenyum riang,mobil Sehun datang ke rumah hingga Anna buru-buru memasuki mobil sebelum Sehun mengeluarkan kalimat-kalimat cerewetnya.
Para maid membungkuk setelah kedatang tuannya ke rumah.
"Anna baik -baik saja?" Tanya Sehun pada maid.
Madam Dara mengernyitkan dahi nya bingung. "Oh Tuan! Anna pergi menggunakan mobil,ia bilang akan mengunjungi kantor tuan dan membuat suprise."
Sehun berdecak sebal "Anna saja baru menginjak Korea kemarin,bagaimana bisa ia tau letak kantorku?!!"
Para Maid membungkuk meminta maaf "Belum lama Nyonya Anna keluar,mungkin ia masih digarasi mobil"
Sehun berlari menuju mobil,namun sayang nya Sehun telat 5 detik saja, jadi ia hanya bisa melihat satu mobil melaju kencang sambil menekan bunyi klakson dan melambaikan tangan.
"SEHUNNAHHH, ANNYEONG!" Teriak Anna mengejek dan keluar dari gerbang utama mansion.
Sehun menepuk kening nya pasrah dan langsung menaiki mobil sport merahnya untuk menyusul Anna.
Namun seberapa kencang nya Sehun menancap gas,ia tetap tidak menemukan dimana Anna sekarang.
Bukannya Sehun tidak bisa mengejar kecepatan Anna melaju,tetapi Anna sedang mampir di kedai kecil tteobokki yang letaknya tidak terlalu jauh dengan Mansion Sehun,jadi Sehun berfikir bahwa Anna sudah jauh padahal tidak.
"Ahjumma, beri aku satu tteobokki yang super pedas!" pinta Anna.
Pelanggan yang berada disamping Anna banyak memotret Anna,mereka terkagum-kagum dengan kecantikan Anna yang tanpa Operasi plastik.
"Nona,lahap sekali ya makannya" ucap Ahjumma sambil memberikan satu porsi tteobokki lagi.
Anna terkekeh "Ya,karna aku baru menginjak Korea lagi setelah bertahun-tahun.jadi aku merindukan makanan makanan seperti ini." jelas Anna riang.
"Noona,nama mu siapa? Kau sangat cantik."
"Aku? Anna, dan terimakasih pujiannya. Kau juga tampan,Oppa!" ucap Anna.
Setelah itu Anna membungkuk dan membayar porsi tteobokki kepada Ahjumma dan pamit pergi.
Tujuan Anna selanjutnya adalah menuju toko buku untuk membeli banyak Novel dan menjauhkan pikiran dari keramaian.
Lonceng pintu berbunyi saat Anna memasuki toko buku,wangi wangian dari kertas buku sangat terasa di hidung Anna.
Ia berjalan satu persatu menelusuri rak rak buku besar dan mencari buku dengan kategori 'Novel'.
Pandangan Anna menerjapkan beberapa kali, ia melihat satu pasangan yang sedang tertawa bahagia di pojok sana, seperti pernah melihat wanita itu dan--
"Oh Ho! Bukan kah itu istri Sehun?siapa pria itu ya?" Pikir Anna sendiri.
Anna tidak mau menyapa dan tidak mau menganggu,jadi ia melanjutkan pencariannya.
"Mona,aku harap kau selalu bahagia"
"Aku akan berbahagia Jaehyun,tapi berjanjilah kau akan selalu disampingku"-Angelic Mona
Tidak! Aku pasti salah dengar. Batin Anna
"Jangan menungguku,Mona. Aku sudah memutuskan tujuanku"
"Kau,tidak memikirkan ku?!" Ucap Mona frustasi.
"Cintai Sehun,Mona. Dia pria yang sempurna." ucap Jaehyun
"Jahat sekali!" Mona bangkit dari kursi dengan kesal.
Anna yang mendengarnya dari tadi tak sengaja berpapasan dengan Mona, terlihat jelas wajah Mona begitu terkejut dan panik.
"Kau! Kau menguntit ku?!" Mona menghimpit Anna.
"Aku?untuk apa aku menguntitmu, aku saja baru tau kau ada disini!" Anna mendorong Mona tak mau kalah.
"Apa yang kau lakukan disini?!"-Mona
"Aku disini mencari buku,bukan berpacaran atau melakukan perselingkuhan,Eonni" Sarkas Anna.
Mona mencengkram leher Anna hingga kesusahan nafas, tapi Anna membiarkan nya terjadi dan diam tanpa perlawanan.
"Jika tidak ingat kau sedang mengandung,aku akan membunuhmu" ucap Mona lalu pergi begitu saja.
Anna memegang leher nya yang terasa seret,ia mengambil ponselnya dan membuka kamera depan.
"Huh? Leher ku menjadi ungu,apa yang harus ku lakukan? Sehun pasti bertanya-tanya" Gerutu Anna.
"Pakailah syal,ini" Pria yang bersama Mona tadi memberikan syal pada Anna.
"Kuharap kau baik-baik saja, maafkan Mona aku mewakilinya,dia pasti frustasi karna aku akan pergi."
Anna mengangguk sambil mengambil syal nya.
"Terimakasih tuan" ucap Anna,setelah itu Jaehyun pergi menyusul Mona.
Mood Anna terlalu buruk untuk sekarang,jadi ia memutuskan kembali pulang dengan tas kosong.
>>>>
Sampai dirumah,Anna tidak langsung masuk ke dalam rumah.
Anna hanya diam didalam mobil yang masih menyala dengan pikiran yang berkalut.
Jika tidak ingat kau sedang mengandung,aku akan membunuhmu
Kalimat dari Mona tadi terus menerus menggiang dipikiran Anna.
Kesimpulan dari kalimat Mona bagi Anna adalah seperti sudah jelas bahwa Mona memang berniat mengambil bayi yang dikandung,lagi pula jika Anna sedang tidak mengandung maka Anna tidak akan mengenal Sehun dan Mona.
"Anna!" Suara berat membuat Anna terhenti dari lamunannya.
Anna menatap Sehun yang sudah berdiri disampingnya sambil membuka pintu mobil.
"Kau dari mana,Anna?!Sudah kuberitau kan,bahwa--"
"Sehun.."
Sehun menghentikkan kalimatnya setelah tersadar bahwa wajah Anna sangat pucat.
"Anna? Apa kau baik-baik saja?" Sehun menangkup kan telapak tangannya diwajah Anna.
"Sehun.."
"Ya,Anna?Apa kau membutuhkan sesuatu?"-Sehun
"Aku ingin pisah rumah,aku tidak mau berada disini Sehun."
Badan Sehun bergetar "Tapi kenapa Anna?apa ada yang membuat mu tak nyaman?katakan padaku sekarang juga Anna."
"Tidak ada alasan,aku tak ingin bertele-tele. Aku akan pindah."
Anna mendorong Sehun yang menghalanginya dan berlari menuju kamar yang diikuti oleh Sehun.
"Anna! Hentikan sekarang juga Anna!"
Sehun menahan lengan Anna yang menarik koper.
"Menjauhlah dariku sebelum aku berontak,Sehun!"
"Tidak Anna!"
Plak!
Anna mendaratkan satu tamparan di pipi kanan Sehun hingga terdiam.
"Maaf aku harus melakukan ini Sehun! Tapi aku tidak mau tinggal disini,kenapa begitu saja tidak mengerti sih?!"
"Beitau aku ala--"
"DIAM! Dengar ya Sehun,sampai matipun aku tidak akan pernah memberikan bayiku kepada orang orang seperti mu!" Sentak Anna sambil menarik kerah baju Sehun.
Sehun hanya terdiam melihat emosi Anna yang begitu membara.
"Daripada aku harus memberikan bayiku pada orang orang sepertimu,lebih baik aku memilih mati dengan bayi ku sekarang juga! Tak akan kubiarkan semua orang orang disini menyentuh bayiku!"
Sehun melepaskan cengkraman Anna dan menatapnya sendu.
"Tapi aku ayahnya,Anna" lirih Sehun.
"Tidak semua ayah kandung itu baik!" Sentak Anna.
"Aku tidak seperti itu." ucap Sehun sambil memeluk Anna lembut, Anna yang dipeluk Sehun ikut luluh.
Anna bisa merasakan detak jantung Sehun yang begitu hangat,Anna tidak ingin berbuat seperti ini pada Sehun. Tetapi jiwa nya terlalu takut kehilangan bayinya.
"Sehun.."
"Hmm?" Jawab Sehun tanpa melepaskan pelukannya.
"Sehun tidak akan mengambil bayi ku lalu membuang ku begitu saja kan?"
"Untuk apa Sehun melakukan itu,Anna? Memangnya perbuatan itu akan menguntungkanku?"
"Sehun tidak akan berbuat jahat padaku kan?"
"Dengan alasan apa?"
Anna terdiam.
"Maaf Sehun,aku sangat takut" lirih Anna.
Sehun melepaskan pelukannya dan mendudukan Anna di tepi ranjang.
"Besok,mau ke rumah sakit untuk melihat bayinya?" tanya Sehun yang diangguki Anna.
"Anna belum menjawab pertanyaan Sehun,Anna habis dari mana?" Sehun mengalihkan topik,ia tidak ingin bertanya mengapa Anna tiba tiba ketakutan.
"Sebenarnya aku habis dari kedai tteobokki didepan,aku melihat Sehun melajukan mobil sangat kencang. Sehun mau pergi kemana?" tanya Anna
Sehun menepuk keningnya pasrah.
"Tidak,Sehun hanya mencari 7 bola naga." Jawab nya kesal.
Dan Anna hanya mengangguk ngangguk.
"Tapi Sehun,aku akan tetap pindah tempat tinggal."
"Katakan dulu dengan jelas Anna,kumohon." pinta Sehun.
"Aku tidak ingin satu atap dengan Istri Sehun,hanya tidak nyaman" Jelasnya lagi.
"Baiklah,Aku mengerti. Tapi harus aku yang memilihkan tempat tinggalnya ya?"
"Apartemen,Sehun" pinta Anna.
"Anna,tinggal dikantorku saja."
"Ehh? Kenapa? Apa uang Sehun habis?" tanya Anna.
Sehun menarik Anna keluar kamar dan menaiki mobil.
"Sekarang kita ke kantor Sehun ya?" Ucap Sehun.

Kini Anna dan Sehun berada didepan gedung Taqi Group sambil menatap betapa besar dan tingginya gedung ini        

Kini Anna dan Sehun berada didepan gedung Taqi Group sambil menatap betapa besar dan tingginya gedung ini.
"Ini gedung milik Sehun? CEO gedung ini adalah Sehun?" tanya Anna sambil mengernyitkan matanya karna silau.
Sehun terkekeh,kemudian ia melepas kacamata hitamnya dan memasangkan pada Anna.
"Namanya Taqi Group, Anna. Jika bayi nya sudah lahir,kau harus memberitaukan Ayahnya dengan benar" ucap Sehun.
"Baiklah,lalu kenapa aku harus tinggal dikantor Sehun?"
"Taqi Group ini adalah investasi Apartemen dan hotel. Kalau jelas nya sih, ini adalah gedung Apartemen,Anna"
"AHHHH" Anna mengangguk.
"Ini tempat kerjaku dan ini adalah tempat tinggal mu okay?" Tanya Sehun yang diangguki Anna.
Sehun menggenggam lengan Anna dan mulai memasuki gedung.
Semua pegawai membungkuk begitu memasuki gedung,bahkan tak sedikit orang yang langsung menatap Anna berlebihan.
Seperti...
Hey! Siapa wanita yang bersama ketua?
Wah,aku melihat bidadari
Sepertinya wanita itu adalah simpanan ketua!
Apakah itu pelanggan VVIP?Sehingga ketua yang langsung melayaninya?
Tidak mungkin! Harga Apartemen disini saja sangat lah mahal bagaimana harga VVIP?!
Apakah wanita itu orang terkaya didunia hingga menjadi pelanggan VVIP?
Jangan bangunkan aku dari mimpi,biarkan aku melihat bidadari seperti ini terus menerus!
Sehun dan Anna memasuki lift pribadi.
"Dilantai berapa letak Apartemenku,Sehun?"
"Paling atas." Jawab Sehun
"Sehun!" teriak Anna sebal membuat Sehun menutupi kupingnya.
"Jangan berteriak" Eluh Sehun.
"Aku bilang Apartemen,Sehun! Bukan penthouse!!" Jelas Anna
Ting!
Pintu lift berdenting terbuka dan langsung menampilkan isi dari Penthouse

Pintu lift berdenting terbuka dan langsung menampilkan isi dari Penthouse

"Sehun...ini terlalu besar untukku tinggal sendiri" ucap Anna
"Letak Penthouse dengan kantorku hanya beda satu lantai,jika Sehun lelah bekerja maka Sehun akan berbaring tidur dengan mu Anna" Jawab Sehun enteng.
"Sehun! Aku hanya wanita yang mengandung bayi dari Sehun,bukan wanita nya Sehun." protes Anna yang membuat Sehun terdiam.
Menyadari Sehun terdiam dan merasa tersinggung, Anna langsung membungkuk meminta maaf.
"Maaf Sehun,aku berlebihan. Hanya saja,aku tidak ingin Sehun terlalu berlebihan seperti itu padaku."
Sehun tersenyum paksa "Tidak,seharusnya aku yang meminta maaf."
"Beristirahat lah,Anna. sudah ada 3 Maid disini,jadi kau tidak akan kesepian." Ucap Sehun final lalu meninggalkan Anna.

" Ucap Sehun final lalu meninggalkan Anna        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar